Saturday, March 20, 2010

Argentina Akan Beli Mirage F1C Bekas Jordania


20 Maret 2010 -- Pemerintah Argentina mempertimbangkan proposal pembelian 12 jet tempur Mirage F1CJ dan satu jet latih F1BJ bekas pakai Angkatan Udara Jordania senilai 100 juta dolar, sebelumnya menolak proposal dari Spanyol dengan jumlah pesawat yang sama. Kesepakatan sedang dipertimbangkan mengingat Mirage IIIEA/DA akan dipensiunkan 2012.

Boenos Aires sedang mempertimbangkan juga pembelian dua pesawat Saab 340 dilengkapi radar peringatan dini.


Dua helikopter angkut militer Mil Mi-17V1 dibeli senilai 20 juta dolar untuk menggantikan helikopter angkut Boeing CH-47C Chinook.

AD Argentina akan melakukan perbaikan total dan modernisasi tiga helikopter Eurocopter AS332B Super Puma, dan menyelesaikan peningkatan helikopter Bell UH-1H menjadi Huey II.

Sekolah penerbang helikopter di Campo de Mayo akan menerima 5 helikopter baru Bell 206L.

FlightGlobal/@beritahankam

Tiga Bom Meledak di Simpanglima Seorang Anggota Antiteror Terjatuh

Personel Densus 88 melumpuhkan salah satu anggota teroris, saat simulasi penanganan aksi terorisme, di Semarang, Jateng, Sabtu (20/3). Simulasi melibatkan personel dari TNI dan Polri yang bekerjasama dalam menangani aksi terorisme. (Foto: ANTARA/R. Rekotomo/Koz/10)

20 Maret 2010, Semarang -- Seorang anggota pasukan Penanggulangan Teror (Gultor) terjatuh dalam simulasi antiteroris yang digelar dalam Latihan Gabungan TNI-Polri yang digelar di Lapangan Simpang Lima Semarang, Sabtu (20/3) pagi tadi. Anggota Gultor yang berasal dari Batalyon Infanteri 400 Raider itu terjatuh saat terlepas dari tali saat proses repling infiltrasi dari lantai 8 Hotel Ciputra, Semarang. Anggota pasukan yang belum diketahui namanya itu langsung ditolong sejumlah anggota Gultor lainnya dan dibawa ke mobil ambulans meninggalkan lokasi simulasi.

Dari pantauan Wawasan di lokasi kejadian, senjata MP 5 yang disandang anggota anti teror tersebut juga terberai. Langkah reaktif dilakukan dengan memboyong anggota tersebut ke dalam ambulans yang sedianya telah dipersiapkan untuk kepentingan simulasi.

Hingga berita ini diturunkan, simulasi antiteror yang dilaksanakan oleh tim gabungan TNI-Polri ini masih berlangsung di Simpang Lima. Simulasi tersebut menurunkan Densus 88 Antiteror Polda Jateng, Yonif 400 Raider serta instansi terkait. Melalui komando yang disusun, kedua tim dijalin untuk menumpas teroris.

Simulasi penanggulangan teror itu digambarkan dengan adanya aksi penyanderaan dan penguasaan Hotel Ciputra, Semarang. Teroris yang terdiri dari 20 orang, mengawali aksinya dengan melakukan penembakan secara acak dan meledakkan bom. Kondisi tersebut ditanggapi secara sigap oleh Polwiltabes Semarang yang berkoordinasi dengan Kodim 0733 BS Semarang.

Dalam aksinya, para teroris melukai bahkan tak segan-segan membunuh korban. Kontan saja, Tim Densus 88 dan Sat Gultor, diterjunkan untuk melakukan infiltrasi dan penetrasi di lokasi kejadian. Dengan menenteng senjata lengkap, seperti MP 5, senjata PJD Daewoo, dan SS R, dan MP 4, kedua tim mengepung dari darat dan udara.

Satu Tim Gultor diterjunkan ke atap hotel dengan teknik fast troop. Tim ini kemudian menggunakan teknik rapling (merayap di tembok), untuk bersiap menjebol jendela. Satu tim yang berada di sisi hotel tengah siaga bergantung di tembok dengan menenteng bom bletching, untuk membuyarkan pertahanan musuh.

Dua arah

Sementara dua tim lain, bersama dengan tim dari Densus 88, merapat dengan mengendari kendaraan PJD dan menepung pintu masuk hotel. Infiltrasi dilakukan, teroris dibekuk dari dua arah, dari bawah dan dari lantai depan. Empat teroris ditembak mati, empat luka-luka, dan 12 lain berhasil ditangkap.

Petugas juga menemukan sejumlah bom yang diletakkan di mobil yang berada di hotel. Setelah berhasil diamankan dengan teknik riogging, bom kemudian didistotalisasi.

Kapolda Jateng Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo mengatakan, latihan bersama ini merupakan langkah siap siaga menghadapi aksi terorisme yang terus berkembang. Ia mengatakan, perkembangan aksi teror semakin hari semakin meningkat, sehingga diperlukan langkah antisipasif, di antaranya dengan mengadakan latihan ini.

"Apalagi di Jateng, banyak warga sini yang dikader sebagai teroris. Karena pada dasarnya orang Jateng mempunyai sifat lemah lembut sehingga tidak mencurigai jika ada orang-orang baru, dan mudah menerima ajakan mereka," kata Kapolda.

WAWASAN

6 Teroris Mati Ditembak

Sejumlah personel dari Batalyon Rider 300 TNI AD turun menggunakan tali untuk menyergap teroris saat Latihan Gabungan (Latgab) TNI-Polri di Sentul Internasional Convetion Center (SICC), Sentul, Jawa Barat, Sabtu (20/3). Latihan yang dikuti kurang lebih 1500 personel Kodam Siliwangi dan Polda Jabar tersebut merupakan kolaborasi demi tercapainya kerjasama yang kuat dalam menumpas aksi terorisme di Indonesia, khususnya di wilayah Bogor. (Foto: ANTARA/Prasetyo Utomo/ss/mes/10)

20 Maret 2010, Bogor -- Latihan gabungan TNI/Polri dalam upaya pembebasan sandera yang dilakukan segerombolan teroris atas seorang pejabat dan puluhan tamu undangan di Sentul Internasional Convetion Center (SICC) Bogor, Sabtu (20/3) siang berlangsung sukses.

Latihan yang didukung penuh satuan inti dari kedua institusi ini, berakhir dengan dramatis dimana enam pelaku teroris berhasil mati ditembak. Sementara sisanya berhasil diselamatkan. Sedangkan dari pihak tamu undangan, satu orang ditembak pelaku setelah alotnya negoisasi dengan petugas.

Pangdam 3 Siliwangi, Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo dan Kapolda Jabar, Irjen Pol Timor Prapodo hadir dalam acara gelar bersama pasukan pembebasan tersebut.

Kepada wartawan saat ditanya, apakah SICC adalah satu tempat yang disinggahi Presiden AS, Barrack Obama, baik Kapolda Timor Pradopo maupun Pangdam Mayjen Pramono tidak memberi jawaban eksplisit.

“Wilayah Jawa Barat selalu terbuka bagi semua orang yang hendak berkunjung. Latihan ini, bukan dalam kapasitas ada kunjungan, tapi ini latihan rutin untuk mempererat hubungan diantara kedua intitusi,” kata Pangdam Mayjen Pramono.

Ketika didesak, apakah selama ini hubungan antara Polri dan TNi tidak akur, sehingga harus dilakukan dengan cara latihan bersama, Kapolda langsung membantahnya. “Tidak ada itu. Siapa yang bilang TNI dan Polri renggang hubungannya. kami baik-baik saja,” ujar Irjen Timor Pradopo.

Sejumlah personel dari Batalyon Rider 300 TNI AD mengawal sandera yang berhasil diselamatkan. (Foto: ANTARA/Prasetyo Utomo/ss/mes/10)

Latihan bersama yang melibatkan kekuatan inti 289 dari Polri dan 212 dari TNI serta 510 dari kalangan umum ini, merupakan latihan kesiapan dalam mengamankan kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Kawasan Sentul City, yang berada di Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.

Tempat ini dipilih menjadi tempat kunjungan rangkaian lawatan penguasa negara adidaya itu. Rencananya, ditempat ini Presiden Obama juga akan menyampaikan pidatonya.

Walau kedatangan Obama ke Indonesia ditunda, namun latihan kesiapan terus dilakukan.

Komandan Korem (Danrem) 061/Surya Kencana, Kol Inf. Agus Sutomo, pengamanan VVIP tersebut akan dilakukan dengan sistem pengamanan berlapis di ring dua dan ring tiga. Pihaknya, lanjut Danrem akan membantu pengamanan ring satu yang dilakukan Paspampres dan SS (Secret Service-red) dengan melakukan steril ring satu dan ring dua.

Semua rute yang nantinya akan dilalui Presiden Obama diamankan secara berlapis. Jumlah pasukan TNI/Polri mencapai 4.500 personel. Dalam melakukan pengamanan, lanjut dia, pihak keamanan akan mengedepankan tindakan pencegahan dan preventif. Namun, jika terjadi hal-hal yang tidak diharapkan seperti unjuk rasa, pihaknya baru melakukan tindakan atau represif.

“Secara personel kami sudah siap operasional. Kami akan mendahulukan tindakan preventif dibanding represif,” kata Danrem Agus.

POS KOTA

Rusia Memerlukan Sedikitnya 50 Kapal Selam Nuklir


20 Maret 2010 -- Angkatan Laut Rusia idealnya membutuhkan sedikitnya 50 kapal selam nuklir ungkap Wakil Pertama KASAL Rusia Vice Admiral Oleg Burtsev saat wawancara dengan radio Ekho Moskvy, Sabtu (20/3).

Saat ini AL Rusia mempunyai 60 kapal selam nuklir dan diesel yang siap tempur.

Burtsev mengatakan Perancis, Inggris dan Amerika Serikat mempunyai sedikitnya 9 kapal selam siap tempur di laut setiap saat. Untuk menandinginya Rusia memerlukan dua atau tiga kapal selam nuklir siap tempur.

Meskipun Cina membangun dua atau tiga kapal selam dalam setahun. Rusia tidak tertinggal dalam pengembangan armada kapal selam dari Cina. Rusia sedang menguji coba kapal selam kelas Yasen dan pada tahun ini tahap akhir pengujian kapal selam kelas Lada, diungkapkan Burtsev.

RIA Novosti/@beritahankam

Lomba Lari, Paspampres SBY Kalahkan Pengawal Obama

Sejumlah anggota Paspampres dan US Secret Service berbincang saat mengikuti lari "Indonesia-USA Friendship Run 5K" di Monas, Jakarta, Sabtu (20/3). (Foto: VIVAnews/Tri Saputro)

20 Maret 2010, Jakarta -- Pengawal Obama ternyata kalah cepat dibandingkan pengawal SBY. Tim Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Indonesia berhasil mengalahkan tim militer dari Amerika Serikat dalam lomba lari Indonesia-US Friendship Run K yang menempuh rute Monas-Bundaran HI-Monas.

Kemenangan tersebut diperoleh setelah 15 orang pelari yang berasal dari Paspampres berhasil finis terlebih dahulu dalam lomba yang digelar Sabtu 20 Maret 2010.

Trophy pemenang overall winner lomba lari yang diadakan untuk mempererat persahabatan antara psukan pengawal Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan pengawal Presiden AS Barack Obama tersebut diserahkan kepada perwakilan pimpinan Paspampres.

Lomba lari yang diprakarsai Jubir Presiden Dino Patti Djalal ini awalnya dirancang sebagai bentuk silaturami/kerjasama/keakraban antara Paspampres dan US Secret Service (USSS - Presidential Guard) yang ada di Indonesia berkaitan dengan rencana kedatangan Presiden AS Barack Obama ke Indonesia.

Walaupun Presiden Obama menunda kedatangannya hingga bulan Juni nanti, pasukan keamanan dan "advance team"nya yang berjumlah ratusan orang telah/sedang berada di Indonesia. Acara ini akan tetap berjalan dan bahkan dianggap menjadi semakin penting sebagai "satu-satunya" acara silaturami antara Indonesia dan Amerika dalam minggu ini. Sekaligus sebagai pembentuk fondasi untuk kehadiran Presiden Obama bulan Juni nanti.

SUARA MERDEKA

Kunjungan Obama Mundur, Latihan Antiteror Tetap Jalan

Beberapa anggota Densus 88 Antiteror Polda Bali melakukan penyergapan teroris dalam simulasi penanggulangan teror di Kuta, Bali, Sabtu (20/3). Simulasi gabungan TNI dan Polri itu untuk melatih koordinasi dan kesigapan antar personel yang sebelumnya dipersiapkan untuk pengamanan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. (Foto: ANTARA/Nyoman Budhiana/10)

20 Maret 2010, Denpasar -- Latihan antiteror bersama antara jajaran Komando Daerah Militer IX/Udayana dengan Kepolisian Daerah Bali tetap digelar, meskipun kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ditunda hingga Juni mendatang.

Latihan antiteror gabungan itu dilaksanakan di Hotel Kuta Discovery, Kawasan Kuta, Bali, dengan melibatkan sekitar 300 personel militer dan polisi. Dari unsur militer, ikut dilibatkan Batalion Infantri 900/Raiders, Detasemen Perhubungan, Detasemen Kavaleri, Detasemen Kesehatan, Penerbangan TNI-AD, dan beberapa satuan pendukung lain.

Sedangkan mitranya dari Kepolisian Bali adalah Detasemen 88 Antiteror dan Satuan Satwa (K-9) ditunjang beberapa satuan lain di luar arena latihan bersama itu.

Pada latihan itu, diskenariokan, terjadi penyanderaan beberapa tamu VVIP oleh sekelompok teroris di dalam lingkungan Hotel Kuta Discovery. Dikarenakan tuntutan dan ancaman mereka yang semakin mendesak, maka Markas Komando Kodam IX/Udayana dan Kepolisian Daerah Bali memutuskan untuk mengerahkan satuan-satuan berkualifikasi antiteror untuk menggulung mereka.

Dalam hitungan menit saja aksi itu bisa ditumpas dan tamu-tamu VVIP itu bisa diselamatkan tanpa mengalami luka sedikitpun sehingga latihan antiteror itu dinyatakan berhasil setelah satuan satwa menyatakan daerah itu bebas dari ancaman ledakan bahan peledak yang ditanam para teroris.

Latihan antiteror itu sendiri berlatar kondisi nyata, sehingga tamu-tamu Hotel Kuta Discovery bisa menyaksikan dari dekat jalannya latihan itu. Turut meninjau latihan itu dari dekat Kepala Staf Komando Daerah IX/Udayana, Brigadir Jenderal TNI Agung Revulton, dan beberapa petinggi militer dan Kepolisian Daerah Bali.

Sebelumnya, pengamanan di Bandar Udara Internnasional Ngurah Rai, Bali, tetap diperketat, yang ditandai dengan penggelaran latihan antiteror oleh personel TNI-AU.

Puluhan personel Pasukan Khas TNI-AU bersama mitranya dari PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai melakukan latihan antiteror itu pada malam hari.

Pola dan skenario yang disiapkan dalam latihan ini mirip dengan yang selama ini dijalankan, yaitu terjadi penyanderaan beberapa tamu VVIP di dalam lingkungan Bandar Udara Internasional Ngurah Rai.

Karena tingkat ancaman sudah makin memuncak, maka pengerahan militer dilakukan dan operasi penyelamatan dilaksanakan, dengan pintu keluarnya dari Landas Operasi Pangkalan Udara TNI-AU Ngurah Rai.

"Latihan ini merupakan latihan penyelamatan tamu negara yang rutin digelar di Lanud Ngurah Rai. Hanya saja latihan sekarang ini kebetulan bersamaan dengan saat-saat menjelang kedatangan Presiden Obama," kata Kepala Dinas Operasi Pangkalan Udara TNI-AU Ngurah Rai, Kapten Zaki Mustofa.

ANTARA BALI

Dua Bom Meledak di Bank Jatim dalam Simulasi Antiteror

Simulasi ini diawali dengan meledaknya dua bom di dekat Bank Jatim yang berseberangan dengan Hotel Bumi Surabaya. (detikSurabaya/Rois Jajeli)

20 Maret 2010, Surabaya -- Secara bersamaan, dua suara ledakan terdengar dari arah gedung Bank Jatim yang berada di Jalan Basuki Rahmat Surabaya, sekitar pukul 10.45 Sabtu (20/3) tadi. Ledakan keras yang ternyata berasal dari dua buah bom yang diletakkan di taman areal parkir depan bank itu kontan membuat para pengunjung bank semburat ketakutan.

Tak hanya itu, arus lalu lintas di Jalan Basuki Rahmat langsung macet. Ada yang takut langsung ngacir dengan menancap gas motornya kencang-kencang, tapi ada juga pengendara yang berhenti untuk melihat.

Beberapa menit kemudian, puluhan polisi dari Kepolisian Resor Surabaya Timur langsung mengamankan lokasi termasuk menutup Jalan Basuki Rahmat. Beberapa anggota tim gegana Brimob Kepolisian Daerah Jawa Timur lengkap dengan robot penjinak bom dan mobil antibom juga langsung datang dan menyisir lokasi ledakan.

Tak hanya itu, puluhan personel dari Detasemen Khusus 88 Antiteror serta puluhan personel antiteror dari pasukan Gultor Yon 500/Raider Kodam V Brawijaya juga datang dan langsung menyusup masuk Hotel Bumi (Dulu bernama hotel Hyatt) yang kebetulan berada tepat di sisi selatan gedung Bank Jatim.

Tak hanya ledakan, aksi teror ini ternyata juga dibarengi dengan upaya penyanderaan oleh beberapa teroris terhadap warga asing yang sedang menginap di Hotel Bumi. Setelah dilakukan pemantauan sebentar, diketahui para teroris ternyata telah menguasai beberapa titik hotel di antaranya di lobby hotel, kolam renang, control room serta di resto.

Dengan beberapa aksi tembak menembak dan saling kejar, personel gabungan TNI/Polri ini akhirnya mampu membekuk dan mengamankan hotel dengan sebuah drama penyerangan singkat kurang dari dua jam.

Hasil dari operasi ini, petugas mampu mengamankan sebanyak 18 teroris di antaranya tujuh dalam kondisi tewas dan 11 dalam keadaan hidup. Petugas juga mampu membebaskan 57 sandera yang terdiri dari 42 selamat, 10 luka berat, dan lima luka ringan.

Aksi yang dipimpin langsung oleh Kepala Polda Jawa Timur Inspektur Jenderal Pratiknyo ini setidaknya juga berhasil merampas 18 senjata berbagai jenis, serta sebuah bom yang belum sempat diledakkan.

Kejadian di atas bukanlah aksi teroris sungguhan melainkan bagian dari simulasi latihan gabungan antiteror yang diberinama Wanteror Nusa II 2010. "Alhamdullilah seluruh simulasi berjalan lancar," kata Pratiknyo usai simulasi. Simulasi sendiri setidaknya diikuti oleh 990 personel gabungan.






TEMPO Interaktif/detikSurabaya

Pantang Menyerah, Bulava Diuji Coba Lagi Akhir Juni

Rudal Bulava yang gagal saat pengujian Desember lalu di Laut Putih, menimbulkan spiral biru di langit dan terlihat hingga Norwegia.

20 Maret 2010 -- Angkatan Laut Rusia berencana melakukan pengujian peluncuran rudal balistik Bulava sedikitnya empat kali pada akhir Juni, ungkap seorang pejabat senior AL Rusia pada Ria Novosti, Jumat (19/3).

“Dua Bulava akan diluncurkan dari kapal selam nuklit Dmitry Donskoy, diikuti dua peluncuran dari kapal selam nuklir Yury Dolgoruky,” tambah sumber.

“Pengujian kedua dari Yury Dolgoruky berencana diluncurkan secara salvo,” ujarnya.

Kapal selam nuklir Yury Dolgoruky merupakan kapal selam pertama kelas Borey, khusus dirancang membawa Bulava, saat ini masih melakukan uji pelayaran.

Bila pengujian tersebut sukses, kapal selam dan rudal dapat dioperasikan AL Rusia akhir 2010.

Masa depan pengembangan rudal Bulava (SS-NX-30) dipertanyakan sejumlah anggota parlemen dan pejabat industri pertahanan terkait serangkaian kegagalan pengujian. Hanya lima kali uji coba sukses dari 12 kali pengujian penembakan dari kapal selam Dmitry Donskoy diumumkan secara resmi.

RIA Novosti
/@beritahankam

Menhan: Potensi Ancaman Nonmiliter Lebih Besar


19 Maret 2010, Jakarta -- Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan bahwa potensi ancaman nonmiliter bagi Indonesia di masa mendatang justru lebih besar dibanding ancaman militer.

Pada ceramah bertema Pendidikan Ketahanan Nasional untuk Pemuda yang dibuka oleh Menpora Andi Alifian Mallarangeng tersebut di Jakarta Jumat, Purnomo mengatakan, ancaman nonmiliter tersebut dapat berasal dari luar negeri maupun dalam negeri.

Ancaman nonmiliter tersebut antara lain berupa ancaman ideologi, politik, sosial dan budaya. Ia mengatakan, saat ini umumnya ancaman militer terjadi di daerah perbatasan saja.

Ia mengatakan, ancaman nonmiliter tidak hanya berasal dari negara namun bisa juga berasal dari bukan negara seperti dari organisasi atau institusi.

Untuk menangkal ancaman tersebut, katanya, ada dua macam yakni dengan menggunakan hard power (cara keras) dan soft power (cara halus). Hard power antara lain melakukan aksi unjuk rasa atau menggunakan kekuatan militer.

Sementara cara itu soft power antara lain dengan melakukan dialog untuk mengekspresikan keinginan. Namun aksi demo yang tertib juga bisa dikatakan soft power, kata Purnomo.

Untuk mengantisipasi ancaman tersebut, katanya, juga perlu dilakukan dengan cara yang smart atau cerdas. "Sehingga tingkat intelektual menjadi penting. Tidak hanya perlu kuantitas tapi juga kualitas untuk menangkal ancaman," katanya.

Purnomo juga mengatakan, rakyat Indonesia perlu memperkuat jatidiri bangsa untuk menangkal segala bentuk ancaman tersebut.

Sementara itu Menpora Andi Mallarangeng mengatakan, dalam keadaan damai sekarang ini, maka generasi muda juga perlu siap membela bangsa di segala bidang. Kalangan sipil, katanya, tidak boleh ketinggalan dalam membela bangsa.

Pendidikan Ketahanan Nasional Untuk Pemuda tersebut diikuti oleh 60 peserta yang terdiri dari 33 pemuda utusan dari seluruh provinsi di Indonesia serta 27 aktivis organisasi kepemudaan tingkat pusat.

Kegiatan yang berlangsung 18 hingga 31 Maret itu diisi dengan mendengarkan ceramah, diskusi, studi lapangan ke salah satu negara anggota ASEAN, dan membuat tulisan karya ilmiah.

ANTARA News

Marinir Temukan Jejak Musuh di Hutan Selogiri

Latihan ini untuk mencari, membaca dan mempelajari jejak yang ditinggalkan oleh musuh. (Foto: Dispen Marinir)

19 Maret 2010, Surabaya -- Sejumlah prajurit Korps Marinir menemukan jejak musuh pada saat melakukan materi mencari jejak (visual tracking) dalam latihan pemantapan terpadu (Lattapdu) di Hutan Selogiri, Banyuwangi, Jatim, Jumat.

Kasi Humas Dispen Kormar Lettu Mar Mardiono di Situbondo melaporkan usaha mencari, membaca, dan mempelajari jejak yang ditinggalkan musuh atau "visual tracking" itu merupakan salah satu materi Lattapdu.

Pada hari yang sama, sejumlah prajurit Korps Marinir lainnya melakukan latihan menembak di atas pohon, ada yang latihan serangan dengan menggunakan amunisi tajam, ada yang lempar pisau dan kapak, serta ada pula yang melempar granat.

Pada kilometer ketiga dari Kali Selogiri juga terlihat satu Batalyon Marinir sedang melakukan latihan "survival" untuk mengasah kemampuan dalam menangkap ular dan binatang buas lainnya.

Lattapdu yang diikuti 4.728 prajurit Marinir wilayah timur itu digelar Korps Marinir wilayah timur di Banyuwangi dan Situbondo mulai 18 Maret hingga 22 April mendatang.

Dalam latihan itu juga disiapkan material tempur antara lain Tank Amfibi PT-76, BTR-50, BVP-2, Roket RM-70 Grad, dan Howitzer 105.

Lattapdu merupakan kelanjutan dari latihan yang telah dilakukan Marinir Wilayah Barat di Lampung pada 25 Januari hingga 10 Maret lalu.

Para prajurit juga mengasah kemampuannya dalam menangkap ular dan binatang buas lainnya. (Foto: Dispen Marinir)

Pada kilometer ke tiga dari Kali Selogiri, terlihat satu Batalyon Marinir tengah melakukan latihan survival. (Foto: Dispen Marinir)

Visual tracking itu merupakan salah satu dari berbagai materi latihan yang digelar Korps Marinir wilayah timur. (Foto: Dispen Marinir)

ANTARA News

Launching Landing Platform Dock 125 M


19 Maret 2010, Surabaya -- PAL INDONESIA melaksanakan launching kapal Landing Platform Dock 125 Meter (LPD 125 M) Hull no W000240 kapal yang ke empat pesanan Kementrian Pertahanan Republik Indonesia. Pemesanan kapal ini merupakan bentuk nyata dukungan Kementrian Pertahanan R.I dalam rangka mendukung kemandirian industri dalam negeri dalam membangun ALUTSISTA.

Kesiapan PAL INDONESIA menerima order ini berdasarkan pengalaman sejak tahun 1980 PAL INDONESIA telah menyelesaikan lebih dari 200 kapal berbagai jenis dan ukuran. Untuk produk kapal Niaga s/d ukuran 50.000 DWT, sedangkan untuk Kapal Perang di antaranya: Kapal Patroli Cepat 14 meter, 28 meter dan Kapal FPB 57 meter dari berbagai versi.dan kapal Landing Platform Dock 125 Meter.

Acara Launching Kapal Landing Paltform Dock 125 Meter pada hari ini , merupakan kapal ke Empat dari dua kapal pesanan Kemhan & Daewoo International Corporation, yang dibuat di PAL INDONESIA. Sedangkan dua Unit kapal lainnya yaitu kapal ke satu dan ke dua dibangun di Korsel

Kapal Landing Platform Dock 125 M ini dirancang secara khusus untuk mampu dipasang senjata meriam sampai dengan kaliber 57mm dan dilengkapi dengan ruang CIC untuk sistem kendali senjata (Fire Control System) yang memungkinkan kapal mampu melaksanakan self defence dengan komunikasi kapal ke kapal combatan untuk melindungi pendaratan pasukan dan kendaraan taktis serta tempur untuk pengendalian pendaratan helicopter.

Kapal ini dibangun dengan kelas Loyd Register + 100A1 dan menggunakan konstruksi dasar ganda (double bottom). Untuk memudahkan manouver kapal ini dilengkapi dengan bow thruster yang berfungsi untuk memecah gelombang. Untuk mengoperasikan kapal ini mesin dapat dioperasikan dari ruang control dan bisa langsung dari ruang mesin serta dilengkapi peralatan rumah sakit darurat dan bisa di fungsikan untuk pertolongan pertama.

Adapun kapal LPD 125 M di desain dan dibangun untuk memenuhi tugas operasi di antaranya untuk Landing Craft Carrier (23 meter Class Landing Craft Unit,untuk pendaratan pasukan, operasi amphibi, tank carrier, combat vehicle 22 unit dan tactical vehicle 13 unit, total embarkasi 507 personil termasuk troop carrier 354 troop, crew, guest dan officer), operasi kemanusiaan dan penanggulangan bencana dan helicopter platform samapai 5 unit. Untuk hely jenis Mi-2 atau BELL 412. serta mampu berlayar selama 30 hari secara terus menerus.

Kepercayaan yang diberikan kepada PT PAL oleh Kementerian pertahanan, dan TNI-AL, serta semangat yang tinggi yang dimiliki oleh INSAN PAL disertai koordinasi yang semakin meningkat antara PAL Indonesia dengan Kementerian Pertahanan & TNI –AL, maka pada hari ini telah kita lewati suatu tahapan yang cukup berarti yakni diluncurkannya Kapal LPD 125 M di Galangan PT PAL INDONESIA (PERSERO).

Adapun Ukuran Utama Kapal LPD 125 M:
Length Over All : 125 Meter
Length Between Perpendicular : 109,2 Meter
Breath : 22.00 Meter
Depth (Tank Deck) : 6.7 Meter
(Truck Deck) : 11.3 Meter
Draft Max : 4.9 Meter
Displacement : 7.300 Ton
Kecepatan Maximum : 15 Knots
Endurance days : 30 Days
Cruising Range : 10.000 Miles
Max embarcation : 344 Person terdiri dari :
Crew : 126 Person
Troops & Guest : 218 Person
Helicopter : 5 Unit
LCVP : 2 Unit

Dengan pelaksanaan Launching kapal LPD 125 M ke 4 ini diharapkan di masa yang akan datang kerjasama yang sudah terjalin ini dapat lebih ditingkatkan lagi, sehingga kebutuhan ALUTSISTA Kementrian Pertahanan dan TNI AL dapat dipenuhi di dalam negeri, yang secara langsung turut membangun kemandirian bangsa dalam memenuhi kebutuhan alat utama sistem senjata (ALUTSISTA) sekaligus berperan dalam penghematan devisa negara.

Sinergi antara PAL INDONESIA, dengan Kementrian Pertahanan dan TNI-AL, dalam penguasaan teknologi tinggi hendaknya terus dikembangkan tidak hanya untuk pembangunan kapal baru tapi juga di bidang perbaikan dan pemeliharaan kapal-kapal perang R.I dalam rangka ikut mendukung kesiapan kapal untuk tugas operasi menjaga keamanan dan pengamanan perairan wilayah yuridiksi Indonesia

PAL

TNI AL Amankan 5 Kapal Tanpa Dokumen


19 Maret 2010, Surabaya - TNI AL mengamankan 5 kapal yang melakukan pelanggaran tindak pidana di laut. 5 Kapal ini tertangkap dalam Operasi Gugus Keamanan Laut Wilayah Timur (Guskamlatim). Operasi Kamla itu bertujuan menjaga kedaulatan negara dan hukum di wilayah Indonesia Timur.

Kapal yang diamankan antara lain, KM Karabala, TB KL-6/TK Henrison-7, LCT Cita XII, KMN Mitra Arindo–II, dan KM Melinda-01. KM Karabala diperiksa dan diamankan KRI Karel Satsuitubun-356 di sekitar perairan Pulau Kayoa, Maluku Utara pada tanggak 17 Maret.

Kapal yang berbobot mati 24 Gt dan tanpa muatan itu berlayar tanpa dokumen apapun serta dalam pelayarannya tidak ada nakhodanya. Kapal ini berbendera Indonesia dan memiliki Anak Buah kapal (ABK) 11 orang semuanya Warga Negara Indonesia. Kapal ini dibawa ke Pangkalan TNI AL, Ternate.

TB KL-6/TK.Horison-7, merupakan kapal Tug Boat (TB) dan Tongkang (TK). Kapal tanpa muatan itu di amankan KRI Sura-802 di Kepulauan Waigeo, Sorong, Papua pada tanggal 13 Maret. Kapal yang berbobot mati 69/620 GT itu dinakhodai Edang dengan ABK sebanyak 6 orang Indonesia.

Dari hasil pemeriksaan awal, kapal diduga melakukan tindak pidana tidak memasang tanda Selar, tidak memasang tanda pendaftaran ABK atas nama Irvalina (Mualimin I) tidak sesuai buku SIJIL (mualimin II), surat izin gandeng tidak ada, perusahaan pengguna TB/TK tidak sesuai dengan Siopsus. Kapal dikawal menuju Pangkalan TNI AL di Sorong.

Kapal yang diamankan berikutnya adalah LCT Cita XII yang dinakhodai Hanafi Buton.Memiliki bobot mati 145 GT serta tanda Selar diperiksa oleh KRI Tedung Naga-819 di sekitar Laut Seram pada tanggal 12 Maret. Kapal itu membawa 11 orang ABK yang semuanya WNI.

Hasil pemeriksaan awal, RPT sudah habis masa berlakunya, tidak memiliki surat izin RDO kapal Laut, 2 orang ABK buku pelautnya sudah habis masa berlaku, tidak memasang tanda pendaftaran, tidak memiliki sertifikat keselamatan. Kapal dan barang bukti lainnya dibawa ke Pangkalan Utama TNI AL IX Ambon.

Kapal keempat yang diamankan adalah KM Mitra Arindo–II. Kapal Ikan yang dinakhodai Wahyudi dengan ABK sebanyak 39 orang Indonesia dan memuat ikan campuran sebanyak 30 ton. Kapal diamankan KRI Kakap-811 di Selat Makassar. Kapal melakukan kesalahan antara lain, Sertifikat Kelaikan dan Pengawakan KPI telah habis masa berlakunya, tidak memiliki buku pelaut. Kapal dikawal ke Pangkalan TNI AL Balikpapan.

Kapal terakhir KM Melinda-01, berbobot mati 639 GT dinakhodai Husein. Kapal jenis kargo ini membawa ABK sebanyak 18 orang Indonesia dan memuat kayu olahan kurang lebih 435,9374 M3 serta besi tua kurang lebih 3 ton. Kapal yang melakukan pelayaran
dari Seget, Sorong menuju Gresik ini diamankan KRI Tedung Naga-819 di sekitar Laut Halmahera pada tanggal 15 Maret.

Pelanggaran yang ditemukan adalah tidak memasang tanda Pendaftaran, Surat Izin Station Radio Kapal Laut sudah habis masa berlakunya, 2 orang ABK-nya tidak di SIJIL, tidak mengibarkan bendera, kapal mengangkut muatan tidak sesuai daftar yang diizinkan di RPT, dan ada muatan yang tidak tercantum dalam manifes. Kapal dan barang bukti lainnya di bawa ke Pangkalan Utama TNI AL IX di Ambon.

PENARMATIM

Friday, March 19, 2010

Polri-TNI Latihan Gabungan Berantas Teroris


19 Maret 2010, Bandung -- Kapolda Jabar, Irjen Pol Timur Pradopo membuka latihanbersama TNI dan Polridalam rangka penanggulangan teror 2010 di Lapangan Gasibu Kota Bandung, pagi tadi.

Hadir dalam acara ini Pangdam III Siliwangi MayjenPramono Edhi Wibowodan Wagub Jabar Dede Yusuf.

Rencananya, latihan ini akan digelar di Sentul, Bogor, hingga Sabtu besok.

Polri menurunkan 1.500 personel dari berbagai kesatuan, sementara TNI menurunkan 200 personel dari berbagai kesatuan.

Apel Penanggulangan Terorisme di Jawa Timur


Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Pratiknyo membantah latihan bersama penanggulangan aksi terorisme TNI-Polri ini terkait dengan kedatangan Presiden AS Barack Obama. Latihan bersama ini kata Pratiknyo untuk meningkatkan profesionalisme TNI-Polri.

"Oh tidak. Kita tidak hanya menghadapi kedatangan Obama. Sudah kita katakan tadi, bahwa latihan ini untuk menciptakan stabilitas keamanan terkait aksi terorisme. Kita akan melakukan latihan terus," ungkapnya kepada wartawan di sela-sela apel Gelar Pasukan Penanggulangan Terorisme, di Mapolda Jatim, Jalan Ahmad Yani, Jumat (19/3/2010).

Hal senada juga dikatakan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suwarno. Latihan penanggulangan terorisme ini tidak ada kaitannya dengan kedatangan Presiden AS.

"Ini sudah biasa kita lakukan dan kegiatan ini sudah terprogram. Tanpa bekerjasama, tanpa berkomunikasi, mana mungkin kita bisa melakukan hal bersama-sama. jadi ada atau tida ada tamu dan lain-lain, kita sudah siap," tutur Suwarno.

Suwarno mengutarakan Polda dan TNI AD, AL, AU mempunyai pasukan penanggulangan antiteror. Suwarno mengaku mempunyai prinsip, pada saat kondisi damai mereka menyiapkan tugas. Pada saat tugas, sudah bisa mengantisipasinya dan tidak bingung.

"Sasaran latihan bersama ini untuk meningkatkan profesionalisme Polda TNI, meningkatkan kebersamaan, dan semua unsur yang mempunyai kemampuan untuk menghadapi teror pada khususnya," ujarnya.

Suwarno menegaskan, dengan kemampuan yang dimiliki harus dipelahara. "Agar suatu saat, apabila diperlukan, maka kita tidak kena dada," tandasnya.

Dalam apel bersama ini, Polda Jatim menurunkan Densus 88, penjinak bom Gegana, Detasemen Tangkal Brimob. (Foto: detikFoto/Rois Jajeli)

Dalam apel bersama ini, TNI AU menurunkan pasukan khusus Bravo. (Foto: detikFoto/Rois Jajeli)

Dalam apel bersama ini, para personel mengenakan seragam lengkap dengan rompi anti peluru dan senjata laras panjang. (Foto: detikFoto/Rois Jajeli)

Berbagai peralatan juga dipamerkan. (Foto: detikFoto/Rois Jajeli)

Dalam apel bersama ini, TNI AL menurunkan Kopaska dan Marinir. (Foto: detikFoto/Rois Jajeli)

TRIBUN JABAR/detikSurabaya

Inggris Tempatkan Kapal Selam Nuklir di Falkland


19 Maret 2010 -- Angkatan Laut Inggris menempatkan satu kapal selam serang nuklir kelas Swiftsure HMS Sceptre-S104 di Kepulauan Falkland (Argentina menyebutnya Malvinas).

HMS Sceptre akan menempuh perjalanan selama tiga minggu mencapai Kepulauan Falkland.

Penempatan HMS Sceptre terkait perusahaan Desire Petroleum yang sedang melakukan pengeboran minyak, diharapkan minggu depan diumumkan keberhasilan menemukan cadangan minyak.

AL Inggris menempatkan 4 kapal perangnya di Falkland guna melakukan patroli rutin di wilayah yang diklaim milik Inggris.

HMS Sceptre akan bergabung dengan kapal perusak HMS York jenis tipe 42 dan kapal survey HMS Scott.

Kapal selam dibangun 1978, mempunyai bobot 4500 ton, panjang 82,9 meter, lebar 9,8 meter, dipersenjatai 5 tabung torpedo yang dapat menembakan torpedo anti kapal Spearfish. Dilengkapi sonar, periskop serang dan cari, radar pencegah tabrakan dan peperangan elektronik.

Kapal selam dapat membawa awak dan penumpang 100 orang, kecepatan lebih dari 30 knot.

Pada Perang Falkland/Malvinas kapal selam nuklir AL Inggris menenggelamkan kapal penjelajah tua AL Argentina.

Daily Mail/@beritahankam

Thursday, March 18, 2010

TNI Tambah 30 Pos Perbatasan


16 Maret 2010, Samarinda -- Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui Korem Aji Surya Natakusuma (ASN)/091 akan menambah sebanyak 30 pos perbatasan yang tersebar di tiga Kabupaten, yakni Malinau, Kutai Barat dan Nunukan. Jumlah 27 Pos yang dimiliki selama ini, dinilai tidak maksimal sebagai fungsi pengamanan dan pertahanan Negara Indonesia. Sebanyak 21 pos berada di Kabupaten Malinau, 6 pos di Nunukan dan 3 pos sisanya dibangun di Kutai Barat. Realisasi pembangunan direncanakan dalam tahun 2010 ini, dengan tentunya pada fungsi utama pengamanan dan pertahanan Negara dan Bangsa Indonesia.

Hal itu diungkapkan Kepala Staf Korem ASN/091 Letkol Inf Andi Muhammad dalam rapat koordinasi percepatan pembangunan kawasan perbatasan di Kantor Gubernur beberapa waktu lalu. Ini adalah untuk memaksimalkan kerja TNI dalam menjaga pertahanan negara di perbatasan. Dan pembangunan pos ini adalah termasuk dalam rencana kami ke depan yang akan menambah jumlah personil yang disiap siagakan,” katanya.

Penambahan jumlah pos tersebut, dikatakannya, juga berkaitan dengan program pemerintah yang akan memfokuskan pembangunan perbatasan. Diantaranya program peningkatan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi dan masyarakat perbatasan.

Banyak hal dimana semua pemangku kepentingan akan bersama-sama memperhatikan perbatasan tersebut. Kami contohkan Pemprov Kaltim yang sudah menghibahkan sebuah helikopter untuk operasional kami. Dan kami dari TNI tetap akan fokus kepada pertahanan negara. Mudah- mudahan segera terealisasi pos perbatasan tersebut dalam waktu dekat ini,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Andi juga mengemukakan, agar Kota Tarakan dan Berau juga dijadikan kawasan perbatasan, sebab Kota dan Kabupaten tersebut memiliki wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga.

Misalnya di Berau ada Maratua, kebetulan saya pernah bertugas di sana. Kondisinya harus kita perhatikan, sebab potensi untuk dikembangkan sangat besar. Karenanya dalam forum ini saya pikir sangat layak kita usulkan dua daerah (Tarakan dan Berau) masuk dalam serambi Indonesia,” tambahnya.

Tribun Kaltim

Lomba Lintas Medan Yonif 712

18 Maret 2010, Manado -- Dua prajurit TNI AD Kompi Senapan (kipan) C Batalyon Infanteri 712 Wiratama melewati pantai saat lomba lintas medan di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (18/3). Kegiatan untuk pembinaan satuan (binsat) tersebut melewati medan pegunungan, sungai dan pantai untuk menguji ketahanan dan kemampuan para prajurit. (Foto: ANTARA/Basrul Haq/ss/nz/10)

Armada ke Tujuh, Si Penguasa Pasifik Barat


16 Maret 2010 -- Armada ketujuh dibentuk pada tanggal 15 Maret 1943 di Brisbane, Australia, selama Perang Dunia II, dipimpin Laksamana Arthur S. “Chips” Carpender dan di bawah komando Jenderal Douglas MacArthur.

Komandan Armada Ketujuh yang saat ini dijabat Laksamana Madya John. M.Bird, juga menjabat sebagai komandan Sekutu angkatan laut wilayah Pasifik Barat. Armada Ketujuh terdiri dari 50-60 kapal perang berbagai jenis, 2 kapal induk, yang mengangkut 350 pesawat tempur, dan 60 ribu personil AL.

Saat Perang Dunia II, sebagian besar kapal-kapal dari Angkatan Laut Kerajaan Australia juga merupakan bagian dari armada ini selama 1943-45. Sejarah mencatat, Armada Ketujuh terlibat pertempuran di Teluk Leyte, Filipina Oktober 1944, yang sering disebut-sebut sebagai pertempuran laut terbesar dalam sejarah. Setelah berakhirnya perang, Armada Ketujuh pindah ke Jepang.

Setelah perang, pada 1 Januari 1947, nama Armada Ketujuh diubah menjadi Angkatan Laut Pasifik Barat. Pada 19 Agustus 1949, tepat sebelum pecahnya Perang Korea, berubah nama sebagai Tugas Ketujuh Amerika Serikat Armada sampai 11 February 1950 menjadi Armada Ketujuh Amerika Serikat, hingga saat ini. Seusai perang Korea, Armada Ketujuh terlibat dalam Perang Vietnam.

Selama Perang Vietnam, Armada Ketujuh terlibat dalam operasi tempur melawan pasukan Vietcong dengan serangan-serangan udara, bantuan tembakan laut, operasi amfibi, patroli dan operasi pengintaian. Tahun 1975 kapal dan pesawat Armada Ketujuh mengevakuasi ribuan warga negara Amerika dan pengungsi dari Vietnam Selatan dan Kamboja

Di masa damai Armada Ketujuh berpartisipasi dengan latihan bersama negara-negara sekutu AS seperti Korea Selatan. Salah satunya mengamankan Asian Games 1986 dan Olimpiade Seoul 1988. Kemudian Armada Ketujuh ditugaskan saat Perang Teluk, usai invasi Irak ke Kuwait 2 Agustus tahun 1990.

Presiden George Bush memerintahkan Komandan Armada Ketujuh AS sebagai Komandan Pusat Angkatan Laut. Komandan Armada berangkat dari Yokosuka, Jepang menuju Teluk Persia, dan bergabung dengan sisa stafnya di kapal Blue Ridge pada 1 September 1990. Operasi Badai Gurun melibatkan 130 kapal Angkatan Laut AS dengan 50 kapal sekutu lainnya.

Armada7Dari 50-60 kapal yang ditugaskan di Armada Ketujuh, 18 beroperasi dari fasilitas AS di Jepang dan Guam. Pada saat tertentu, Armada Ketujuh mampu dikerahkan di laut di seluruh wilayah tanggung jawab yang meliputi 52 juta mil persegi.

Untuk keperluan operasional dan administratif Amerika Serikat, Armada Ketujuh, seperti dengan armada nomor lain, ini disusun menjadi beberapa gugus tugas. Kapal induk terbesar USS George Washington juga tergabung dalam gugus tugas Armada Ketujuh.

Dari 12 kapal induk milik Angkatan Laut AS, George Washington adalah yang paling baru dibuat (1996). Armada Ketujuh inilah yang dikerahkan masuk ke perairan Indonesia untuk mengamankan kedatangan Presiden Barack Obama.

POS KOTA

Hujan Peluru Awali Latihan Pemantapan Terpadu Marinir

Dankormar, Mayjen TNI Mar M Alfan Baharudin (depan) memberi contoh posisi pertempuran hutan dihadapan sejumlah prajurit Korps Marinir wilayah timur, saat latihan pertempuran di hutan di Puslatpur Marinir Selogiri Banyuwangi, Kamis (18/3). Pertempuran Hutan merupakan salah satu materi dalam Latihan Pemantapan Terpadu Korps Marinir Wilayah Timur 2010. (Foto: ANTARA/Serda Mar Kuwadi/EI/ss/nz/10)

18 Maret 2010, Situbondo -- Tak ubahnya cuaca pada hari-hari sebelumnya, kawasan Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Baluran, Kabupaten Situbondo terasa sangat menyengat. Namun suhu udara yang panas ini tidak sedikit pun mengurangi semangat para prajurit Korps Marinir untuk menjajal medan latihan yang cukup menantang.

"Para prajurit melakukan uji nyali dengan cara merayap di antara derasnya renteten peluru tajam yang dihujankan para pelatihnya dari belakang," kata Kasi Humas Dispen Korps Marinir, Lettu Mar Mardiono, dalan rilis yang dikirim ke redaksi, Kamis (18/3/2010).

Latihan penuh resiko yang diberi nama Dopper itu tidak hanya diikuti oleh para pelaku dari strata bawah, tetapi seluruh unsur pendukung bahkan para Komandan Satuan Korps Marinir justru diwajibkan untuk mengawali merayap dan ditembaki sebelah kanan dan kiri tubuhnya di tanah berlumpur itu dari arah belakang.

Tanah berlumpur dengan jarak tempuh 30 meter itu rata-rata dapat ditempuh oleh para peserta latihan dalam waktu kurang dari 5 menit.




Sejumlah prajurit Korps Marinir wilayah timur,mengikuti Latihan Dopper di Puslatpur Marinir Selogiri Banyuwangi, Kamis (18/3). Dopper merupakan salah satu program dalam Latihan Pemantapan Terpadu Korps Marinir Wilayah Timur 2010. (Foto: ANTARA/Serda Mar Kuwadi/EI/ss/nz/10)

Kegiatan bergengsi itu merupakan bagian dari latihan yang bertajuk Latihan Pemantapan Terpadu (Lattapdu) Korps Marinir Wilayah Timur 2010.

Latihan yang melibatkan 4.728 prajurit lengkap dengan material tempurnya diantaranya Tank Amfibi PT-76, BVP-2, Roket Multi Laras (RM-70 Grad), Howitzer 105, dan lain-lain itu rencana akan dikunjungi Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana TNI Agus Suhartono.

Lattapdu Korps Marinir wilayah timur tahun 2010 yang dihelat mulai 18 Maret sampai 22 April 2010 di Pasewaran, hutan selogiri, Banyuwangi, serta Karangtekok, Situbondo, dan sekitarnya itu merupakan kelanjutan dari latihan yang telah dilakukan oleh Marinir wilayah barat yang telah digelar di Lampung 25 januari hingga 10 Maret.

Materi dari latihan yang diikuti seluruh kesenjataan Korps Marinir itu terdiri dari 5 tahap. Tahap 1(di hutan Selogiri): lempar granat, lempar pisau dan kapak, penanganan tawanan perang,serangan munisi tajam, serta tembak tempur di atas pohon.

Untuk tahap 2 (di Bengkak): renang laut siang dan malam, renang pertolongan, renang penyelamatan. Tahap 3 (di Pasewaran): patroli tempur, penghadangan dan anti penghadangan, pengepungan dan penggeledahan rumah.

Selanjutnya tahap 4 (di Baluran dan Banongan): jurit komando, dopper, tembak tempur malam, menembak senjata bantuan infanteri, kerjasama infanteri dengan tank, serbuan mekanis. Serta tahap 5 (di Baluran): latihan kesenjataan terpadu dan diakhiri dengan lintas medan dari Puslatpur Baluran, Karangtekok ke arah Pasir Putih dengan jarak tempuh 35 km.

detikSurabaya

Kopaska Latihan Bersama Angkatan Laut Singapura


18 Maret 2010, Surabaya -- Komando Pasukan Katak TNI Angkatan Laut dengan Angkatan Laut Singapura (Republic of Singapore Navy) Naval Diving Unit (NDU) menggelar latihan bersama. Latihan bersama itu menggunakan sandi Exercise Pandu-10/10.

Latihan bersama ini dibuka Asisten Operasi Kasal Laksamana Muda TNI Ignatius Dadiek Surarto di Lapangan Tembak Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Ujung, Kamis (18/3/2010).

Hadir pada kegiatan itu Pangarmatim Laksamana Muda TNI Among Margono dan pihak RSN yang dihadiri langsung Asops Kasal RSN RADM Tan Wee Beng, Komandan NDU Letkol Yip Wai Choong dan beserta 4 perwira stafnya.

Latihan bersama ini yang akan berakhir pada tanggal 31 Maret ini ditandai dengan penyematan tanda peserta latihan kepada peserta perwakilan oleh Asops Kasal. Dalam pembukaan latihan Exercise Pandu-10/10 ini dilanjutkan dengan penyematan brevet Kopaska kepada Athan Singapura Letkol Tan Bian. Komandan RSN NDU Letkol Yip Wai Choong juga menyematkan brevet NDU kepada Asops Kasal, Komandan Guspurla Koarmatim, dan Komandan Lantamal VII Kupang.

Materi latihan bersama ini meliputi teori dan praktek yaitu diantaranya Explosive Vapour Detector, Improvised Explosive Device, Shallow Water Mine Clearence, Prosedur Standart Operasi SWMC, Alpha Sonar Diving Training, Menembak Pistol, Closed Quarter Battle, EOD Weapon Drill, Junggle Survival dan Booby Trap. Latihan bersama ini akan dilaksanakan di Pantai Banongan dan Selogiri.

Asops Kasal dalam amanatnya mengatakan, latihan bersama ini merupakan wujud dari kebijakan luar negeri yang bersifat regional, khususnya antara Indonesia dengan Singapura. Prinsip saling menghormati, menghargai dan saling menguntungkan. Kedepan diharapkan adanya kerjasama dalam menanggulangi, memberantas segala bentuk pelanggaran maupun kejahatan khususnya yang terjadi di perbatasan dua negara.

"Mengingat latihan bersama ini memiliki aspek resiko yang sangat tinggi karena berhubungan dengan Explosive Ordnance Disposal (EOD), maka saya perintahkan laksanakan seluruh materi latihan sesuai prosedur yang telah ditetapkan agar kerugian baik personel maupun materiil dapat di eliminir sekecil mungkin," tandasnya.

Usai pembukaan, dilanjutkan dengan lomba Tri Athlon yang diikuti peserta dari Kopaska maupun RSN NDU dengan route lari dari Lapangan Tembak Koarmatim, kemudian dilanjutkan dengan renang laut start dari Dermaga kapal selam dan sampai finish di Dermaga Penjelajah. Selanjutnya para peserta lomba melaksanakan lari beregu sampai di lapangan tembak Koarmatim.

Penarmatim

Tujuh Kapal TNI-AL Amankan Obama di Bali

Beberapa personel KRI Selamet Riyadi 352 merapat di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Kamis (18/3). Sebanyak 250 personel dari Komando Armada Timur tiba di Bali untuk turut mengamankan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama yang rencananya datang ke Bali dalam waktu dekat. (Foto: ANTARA/EDOARDO/Nym/ss/nz/10)

18 Maret 2010, Denpasar -- Sebanyak tujuh kapal perang milik TNI-AL dijadwalkan ambil bagian dalam upaya pengamanan wilayah perairan Pulau Dewata terkait kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama akhir Maret mendatang.

Sebuah kapal di antaranya yakni KRI Slamet Riyadi terlihat telah merapat ke Dermaga Pelabuhan Benoa Denpasar, Bali, Kamis.

Komandan Pangkalan TNI-AL Benoa Kol Laut (P) Wayan Suarjaya ketika dihubungi di Denpasar, membenarkan bahwa sebuah kapal perang milik TNI-AL telah merapat di dermaga Pelabuhan Benoa.

"Ini kapal pendahuluan dari tujuh kapal yang rencananya dikirimkan ke wilayah perairan Bali terkait upaya pengamanan Barack Obama," ucapnya.

Sejumlah kapal akan menyusul diberangkatkan dari pangkalannya pada Armada Indonesia Timur (Armatim) di Surabaya, Jatim.


Dengan dikerahkannya tujuh kapal perang milik TNI-AL, wilayah perairan Bali nantinya dapat diawasi bahkan "dibentengi" secara menyeluruh.

Kol Suarjaya menyebutkan, pengerahan kapal perang sebanyak itu dimaksudkan untuk lebih kenjamin keamanan Bali saat menerima kunjungan Presiden Obama.

Ditanya mengenai kepastian Obama tiba di Bali, baik Suarjaya maupun Kepala Biro Humas Pemprov Bali Putu Suardhika mengaku belum dapat menjelaskannya, sehubungan masih harus menunggu pemberitahuan lebih lanjut dari Jakarta.

"Sejauh ini kami telah melakukan persiapan untuk penyambutan yang diperlukan, namun belum dapat mengetahui mengenai kepastian kapan Obama tiba di Bali," katanya.

Menurut rencana, selama di Bali Obama akan mengunjungi dua pura yakni Pura Besakih di Kabupaten Karangasem, dan Pura Uluwatu di Kabupaten Badung.

Selain itu, Obama juga akan mengunjungi sejumlah objek wisata kenamaan di daerah ini, sekaligus menyaksikan beberapa atraksi budaya.

ANTARA News

Tahun 2010-2014 Merupakan Pembangunan dan Modernisasi Alutsista TNI


18 Maret 2010, Makassar -- Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Kepala Staf TNI AU, bahwa memasuki tahun pertama Renstra TNI AU tahap II tahun 2010-2014 yang mana merupakan periode pembangunan alutsista TNI menuju kekuatan pokok Minimum atau Minimum Esensial Force , maka kita harus makin professional.

Demikian Pangkoopsau II Marsekal Pertama TNI Agus Munandar dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Komandan Lanud Sultan Hasanuddin Kolonel Pnb Agus Supriatna pada upacara bendera 17-an di Apron Galaktika Lanud Sultan Hasanuddin yang diikuti oleh seluruh anggota Lanud Sultan Hasanuddin dan Batalyon 466 Paskhas, hadir Komandan Wing 5 , Para Kepala Dinas, dan Komandan Satuan Jajaran Lanud Sultan Hasanuddin.

Selanjutnya Pangkoopsau II mengatakan bahwa , sikap profesionalisme ini dalam rangka menjawab Good Will pemerintah untuk memenuhi akan kebutuhan modernisasi, penggantian maupun pengadaan alutsista baru secara bertahap.

Profesionalisme antara lain, lanjut Pangkoopsau II, dapat kita wujudkan melalui tata kelola menajerial, sehingga kita jajaran Koopsau II mampu mewujudkan efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran sesuai perencanaan yang telah ditetapkan.

Dikatakan, prinsip kehati-hatian dan tertib administrasi perlu terus ditingkatkan melalui mekanisme pengawasan melekat oleh setiap satuan, sehingga dapat mewujudkan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran.

“Tolok ukur profesionalisme kita akan terletak pada sejauh mana alutsista kita mampu dihadirkan setiap saat dalam berbagai tempat dan kesempatan untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat,bangsa dan Negara” tegas Pangkoopsau II.

PENTAK LANUD HASANUDDIN

Nerpa Siap Disewakan 10 Tahun Ke AL India

Kapal selam nuklir kelas Akula-II Nerpa-K152. (Foto: militarytimes.com)

18 Maret 2010 -- Rusia mengumumkan siap mengirimkan kapal selam serang nuklir Nerpa yang disewa India selama 10 tahun, diberitakan harian The Times of Reported, Rabu (17/3) mengutip sumber di Kementrian Pertahanan India.

Menurut harian tersebut, Rusia dan India menegaskan kesepakatan menyewa kapal selam Nerpa K-152 saat kunjungan Perdana Menteri Vladimir Putin ke India minggu lalu.

India mengirim 50 orang awak kapal selam termasuk 8 - 10 perwira ke India guna mendapatkan pelatihan mengoperasikan kapal selam nuklir kelas Akula-II. Tim tersebut tinggal selama 15 hari di Rusia. Pertama mereka akan mendapatkan pelatihan intensif di dalam kapal selam Nerpa dan kemudian membawa Nerpa ke India.

Kesepakatan penyewaan Nerpa ditandatangani New Delhi dan Moskow Januari 2004.

Nerpa dijadwalkan diserahkan ke AL India sebagai INS Chakra pada pertenggahan 2008 tetapi terlambat karena masalah teknis. Saat mulai pengujian di laut November 2008, terjadi insiden terlepasnya gas chlorine yang mematikan dan menewaskan 20 pekerja galangan dan awak kapal.

Sebelumnya India menyewa kapal selam nuklir kelas Charlie-I dari Rusia 1988 hingga 1991. Kapal selam diberinama INS Chakra saat bertugas di AL India.

India telah meluncurkan kapal selam nuklir buatan dalam negeri INS Arihant tahun lalu, saat ini masih dalam pengujian.

RIA Novosti/@beritahankam

Peringatan Satu Tahun Berdirinya Universitas Pertahanan Indonesia

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro (tengah) didampingi Wamenhan Letjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin (kiri) dan Wamendiknas Fasli Jalal memotong nasi tumpeng hari ulang tahun pertama dari Universitas Pertahanan di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (17/3). Purnomo Yusgiantoro mengatakan pentingnya memiliki sebuah universitas pertahanan adalah sebagai wadah untuk sumbang pikir dan memberikan fokus tentang kemana negeri ini akan dibawa dalam konteks perubahan-perubahan nasional, regional dan global. (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf/Koz/nz/10)

17 Maret 2010, Jakarta -- Acara Peringatan Satu Tahun berdirinya Universitas Pertahanan (Unhan) berlangsung di Istana Negara, Jakarta Rabu (17/3) dan dihadiri oleh Presiden, anggota Kabinet Indonesia Bersatu II, serta pemangku kepentingan pertahanan baik dari dalam maupun luar negeri. Satu tahun berdirinya lembaga pendidikan pasca sarjana pertahanan pertama Indonesia ditandai dengan peluncuran buku peringatan satu tahun Unhan berjudul “Universitas Pertahanan Indonesia : Menuju Konsep Pertahanan Modern”

Hari Ulang Tahun Unhan juga ditandai seminar internasional di Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dengan pembicara dari berbagai lembaga pertahanan negara sahabat. Seminar internasional yang bertema "INDONESIA TOWARDS 2025: GEOPOLITICAL AND SECURITY CHALLENGES - Focus on Economy, Natural Resources and Energy Aspects” adalah seminar internasional kedua yang diselenggarakan oleh Unhan dalam perannya mempersiapkan generasi pemimpin dan pakar pertahanan yang modern menghadapi tantangan baru masa depan.

“Pentingnya kita memiliki sebuah universitas pertahanan adalah sebagai wadah untuk sumbangan pikiran dan memberikan fokus tentang kemana negeri ini akan dibawa dalam konteks perubahan-perubahan nasional, regional dan global. Seminar internasional semacam ini mempersiapkan dan menyadarkan kita bahwa pertahanan dan kelangsungan hidup suatu negara memerlukan wawasan strategis pertahanan dan militer maupun strategis ekonomi, dan disinilah terlihat peran dari sebuah lembaga pendidikan pertahanan yang modern seperti Unhan sebagai wadah pembentukan Indonesia menuju konsep pertahanan modern,” kata Menteri Pertahanan Republik Indonesia Purnomo Yusigantoro.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro (kiri) dan Wamendiknas Fasli Jalal memberikan keterangan pers bersama terkait hari ulang tahun pertama dari Universitas Pertahanan di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (17/3). (Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf/Koz/nz/10)

Lebih lanjut Menteri Pertahanan RI menjelaskan bahwa didirikannya Universitas Pertahanan Indonesia merupakan salah satu wujud reformasi TNI dalam hubungan sipil-militer. Saat ini TNI sudah bergerak maju mengikuti perubahan-perubahan untuk menuju sistem pertahanan negara yang berlandaskan pada prinsip-prinsip demokrasi dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.”

Wujud reformasi TNI dapat dilihat dari TNI yang fokus pada peningkatan profesionalisme dan tugas utamanya menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa dari ancaman luar dan dalam negeri. Dalam sistem pertahanan negara

TNI adalah komponen utama pertahanan yakni alat negara yang profesional. Komitmen untuk menjadi profesional diwujudkan oleh TNI antara lain dengan tidak terlibat dalam politik praktis, menghormati hak azasi manusia, memajukan demokrasi, serta tunduk pada keputusan politik pemerintah yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.

Seminar Internasional yang berlangsung dalam rangka memperingati satu tahun berdirinya Unhan ini, dihadiri sejumlah pakar strategi pertahanan tingkat dunia, baik dari kalangan militer maupun sipil dan akan berlangsung selama dua hari, yaitu dari tanggal 17 – 18 Maret dengan membahas sejumlah isu strategis, seperti The Global Economic Turmoil;Natural Resources and Energy Security And Its Future Trends; The Shifting Of Global Power System;Young Leaders Forum: Identity Crisis in the Globalization Era. Seminar akan menampilkan diskusi-diskusi panel yang melibatkan pembicara-pembicara pakar dan praktisi dari berbagai lembaga baik dari dalam maupun luar negeri. Menurut rencana seminar internasional yang berakhir tanggal 18 Maret 2010, akan ditutup oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia Purnomo Yusgiantoro

Menurut Menteri Pertahanan, kehadiran pakar-pakar bidang pertahanan dan keamanan pada tahun lalu dan tahun ini, merupakan sumbangsih dari kehadiran Unhan di Indonesia. Fokus seminar kali ini menekankan pentingnya kita memahami situasi global dimana terjadi peningkatan permintaan untuk sumber daya alam dan energi. Posisi Indonesia secara geografis, politis dan sebagai negara dengan sumber daya alam dan energi berlimpah menuntut kita lebih memahami wawasan pertahanan dan keamanan yang modern sehingga Indonesia dapat memainkan peranan yang baik dalam percaturan politik dan keamanan dunia dengan tetap menjaga kepentingan nasional.

Sementara itu Pelaksana Tugas Rektor Unhan Mayor Jenderal TNI Syarifudin Tippe, S.IP, M.SI mengatakan, dalam perkembangannya Unhan pada tahun in juga akan membuka dua program studi, yaitu Ekonomi Pertahanan dan Manajemen Penanggulangan Bencana.

Universitas Pertahanan Indonesia (UNHAN) atau Indonesia Defense University (IDU) pendiriannya diprakarsai oleh Menteri Pertahanan dan Panglima TNI, diresmikan pada tanggal 11 Maret 2009 oleh Presiden RI ditandai dengan penyerahan bendera Universitas Pertahanan dari Menteri Pertahanan Kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta.

Pada kesempatan peresmian itu, Presiden RI juga memberikan kuliah perdana dihadapan para siswa dan civitas akademika Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan) yang hadir pada acara tersebut. Menurut Presiden RI terdapat beberapa alasan utama dalam hal pendirian institusi pendidikan pertahanan ini, diantaranya yaitu dinamika geopolitik dan geo ekonomi yang terjadi di dunia khususnya kawasan sekitar negara kepulauan Indonesia.

Sebagai bagian dari komunitas akademis pertahanan, Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan) dalam mengembangkan kurikulum dan materi perkuliahan, menjalin kerja sama dengan beberapa institusi, seperti United States National Defense University (US NDU), Cranfield University, Inggris, S. Rajaratnam School of International Studies, NTU, Singapore, Center for Defense Strategic Studies, Australia. IDU akan menyelenggarakan dua program utama pasca sarjana, yaitu National War College (NWC) atau Sekolah Strategi Perang Semesta (SSPS), dan serta Institute for Defense and Strategic Studies (IDSS) atau Sekolah Kajian Pertahanan dan Strategis (SKPS). IDU juga mensupervisi secara akademis terhadap Joint Forces Staff College (JFSC) atau Sekolah Staf dan Komando TNI (Sesko TNI), dan lembaga pendidikan tinggi lainnya di lingkungan TNI. Motto IDU adalah Identitas, Nasionalisme, Integritas.

DMC

KSAD: Prajurit Harus Handal Bertempur


18 Maret 2010, Bandung -- Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI George Toisutta mengatakan taktik bertempur merupakan seni dan ilmu untuk memberdayakan satuan guna memenangkan suatu pertempuran. Namun saat ini, taktik bertempur akan mengalami evolusi, seiring dengan tujuan, karakteristik musuh, medan bertempur, sistem persenjataan, dan kemampuan satuan sendiri.

"Pelatihan ini untuk membentuk dan menyiapkan prajurit yang benar-benar tangguh dan handal dalam bertempur di medan pertempuran. Karena itu, hasil pelatihan ini perlu ditransformasikan kepada seluruh satuan jajaran TNI Angkatan Darat," kata Jenderal George Toisutta ketika membuka penataran pelatih inti taktik petempuran gelombang kedua di Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif) Angkatan Darat, Cipatat, Jawa Barat, Rabu (17/3).

Dalam siaran pers Dispen Angkatan Darat yang diterima Jurnal Nasional, KSAD menjelaskan, keberhasilan dalam pelaksanaan penataran akan terlihat ketika para petatar sampai di satuan, selanjutnya dapat menularkan seluruh kemampuan yang dimiliki kepada anggotanya masing-masing.

Penataran pelatih inti taktik pertempuran ini diikuti 457 peserta terdiri atas Komandan Brigade, Komandan Resimen, Komandan Batalyon, Komandan Kompi dan Perwira serta Bintara Pelatih dari satuan-satuan jajaran Angkatan Darat.

JURNAL NASIONAL

Frigate Gepard Kedua AL Vietnam Selesai Dibangun


18 Maret 2010 -- Galangan kapal Zelenodolsk di Republik Tatarstan, Rusia mengapungkan frigate kedua kelas Gepard 3.9 milik AL Vietnam, Selasa (16/3) diumumkan juru bicara perusahaan.

Frigate pertama dikirimkan ke AL Vietnam Oktober dan kedua pada akhir tahun ini, tambah juru bicara. Kedua kapal melakukan uji pelayaran di Laut Baltik.
Kapal berbobot 2000 ton, panjang 102 meter, kecepatan maksimal 23 knot, awak 103 orang dengan jarak jelajah 5000 mil.



Frigate Gepard 3.9 Project 1166.1 dipersenjatai sistem rudal anti kapal permukaan Uran-E, sepucuk meriam 76,2 mm AK-176M, sistem artileri pertahanan udara Palma, dua pucuk meriam 30 mm AK-630M dan tabung torpedo 533 mm, serta membawa satu helikopter maritim Ka-28 atau Ka-31 Helix.

Selain memesan 2 frigate kelas Gepard, Vietnam memesan 6 kapal selam kelas Kilo, jet tempur/bomber maritim Sukhoi Su-30MK2.

RIA Novosti/@beritahankam