Saturday, September 26, 2009

Dua Jet Tempur Rafale Jatuh di Laut Mediterania

Dassault Rafale. (Foto: airforce-technology)

26 September 2009 -- Dua jet tempur Rafale milik Angkatan Laut Perancis yang berpangkalan di kapal induk Charles de Gaulle jatuh di Laut Mediterania, 30 kilometer sebelah timur kota Perpignan, Kamis (24/9) malam sekitar pukul 18:00 waktu setempat.

Kedua jet tempur sedang terbang untuk kembali ke kapal induk setelah melakukan latihan penerbangan tanpa membawa persenjataan. Dalam insiden ini seorang pilot jet tempur berhasil diselamatkan dari laut oleh helikopter sedangkan seorang lagi masih belum ditemukan.

Upaya pencarian masih terus dilakukan dengan melibatkan frigate Courbet, kapal patroli Maury milik Maritime Gendarmerie yang berpangkalan di Guissan, tiga helikopter Dauphin milik AL Perancis, helikopter Ecureuil milik Gendarmerie Nationale. Segera ditambah dengan tug boat Abreill Flandres yang membawa peralatan pencarian bawah air yang akan digunakan di lokasi jatuhnya dua jet tempur tersebut.

Pihak berwenang tidak mengungkapkan penyebab insiden tersebut, teori paling memungkinkan kedua jet tempur tersebut bertabrakan di udara.

Kapal induk Charles de Gaulle (R 91) saat uji pelayaran. (Foto: Marine Nationale)

Kapal induk Charles de Gaulle meninggalkan pelabuhan Toulon, Senin (21/9) untuk melakukan operasi di Mediterania. Charles de Gaulle membawa 4 jet tempur Rafale, 3 Super Etendard Modernisés (SEM), 2 helikopter Dauphin dan satu Allouette III.

Jet tempur Rafale dibuat oleh pabrik pesawat Perancis Dassault Aviation.

Dassault Rafale. (Foto: airforce-technology)

Pemerintah Brazilia memutuskan membeli 36 jet tempur Rafale, menyisihkan jet tempur buatan Amerika Serikat F-18 dan Gripen buatan Swedia. Pembelian ini menjadikan Brazilia pembeli pertama Rafale diluar Perancis.

Sebaliknya Perancis akan membeli 10 pesawat tanker - angkut KC-390 yang dibuat oleh pabrik pesawat Brazilia Embraer.

Selain itu Rafale mengikuti tender internasional pembelian 120 jet tempur oleh India, tetapi tersingkir dari tender ini.

RFI/@beritahankam

No comments:

Post a Comment